Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Kelahiran Nabi Muhammad SAW
أشرق الگون ابتهاجا ۰۞۰ بوجود المصطفی احمد
Asyroqol-kawnubtihâjan biwujûdil-mushthofa AhmadAlam bersinar-seminar bersuka ria.. menyambut kelahiran Al-Musthafa Ahmad
ولأهل الگون أنس ۰۞۰ وسرور قد تجدد
Wa li-ahlil-kawni unsun wa surûrun qod tajaddad
Riang gembira meliput penghuninya.. sambung-menyambung tiada hentinya
Begitulah lafat Sholawat Mahalul Qiyam yang merupakan pertanda telah lahir di bumi ini seorang yang sangat mulia yang kelak menjadi Nabi bagi Umat di akhir zaman dialah Muhammad bin Abdullah. Kedatanganya membawa cahaya kebenaran dalam kegelapan jahiliyiah arab menyebarkan ajaran Islam kepada umat manusia di muka bumi ini dengan pedoman Alqur'an.
Kelahiran Nabi Muahammad SAW Berawal
sekitar 14 abad yang lalu di sebuah kota kecil, sebuah kota yang panas dan
tandus yang dikelilingi oleh padang pasir dan pegunungan batu, yang jangankan
tumbuhan untuk hidup disana, rerumputan kecil pun sulit untuk ditemukan. Karena
tempat yang sangat strategis kota ini sangat ramai di kunjungi orang-orang
sehingga masyarakat yang hidup disana pun menjadi makmur. Akan tetapi
kemakmuran yang mereka dapat tidak semata mata menjadikan mereka ingat dan
bersyukur kepada yang telah memberikan kepada mereka kemakmuran dan anugerah
tersebut.
Kemerosotan
moral, pembunuhan, perang, perbudakan, perampokan merupakan hal yang biasa yang
terjadi di zaman itu. Anak perempuan yang baru lahir di kubur hidup hidup,
perempuaan tidak ada harga sama sekali, yang kuat menindas yang lemah dan
menjadikan patung patung berhala sebagai tuhan mereka, dan melupakan ajaran
yang telah dibawa oleh nenek moyang mereka Ibrahim Alaihisalam, untuk hanya
menyembah satu tuhan yaitu Allah. Hal-hal seperti ini terjadi dimana saja pada
saat itu.
Disaat
kebuntuaan in terus merajarela datanglah seorang pembawa cahaya, ibarat bintang
yang menghiasi pekatnya malam. Ia bukan bintang yang biasa, tapi bintang yang
sangat luar biasa, bahkan matahari di siang haripun malu menampakkan sinarnya
karena bintang ini adalah maha bintang yang terlahirkan ke muka bumi, ialah
cahaya dalam kegelapan, ia adalah cahaya di dalam dada, dan ialah Rasulullah
Muhammad SAW.
Tepatnya
pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 570 M, pada saat itu kota Makkah diserang
oleh pasukan tentara yang mengendarai gajah yang dipimpin oleh seorang yang
bernama Abrahah, mereka datang ke kota
Makkah dengan maksud untuk menghancurkan Ka’bah. Akan tetapi Allah berkehendak
lain, untuk memuliakan kelahiran utusannya ke dunia Allah mengirim tentaranya
yang berupa ribuan ekor burung yang membawa batu yang berasal dari neraka untuk
menghancurkan tentara abrahah tersebut. Sehingga tahun tersebut disebut tahun
gajah.
Diriwayatkan
dari Imam Shihabuddin Ahmad bin Hajar Al-Haitami Asy-syafi’i di dalam kitabnya
“An-ni’matul Kubraa ’alal Aalam” di halaman 61.
Anugerah Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Telah
disebutkan bahwa sesungguhnya pada bulan ke sembilan kehamilan Sayyidah Aminah
(Rabiul Awwal) saat hari-hari kelahiran Baginda Nabi Muhammad saw sudah semakin
mendekati, Allah swt semakin melimpahkan bermacam anugerahNya kepada keada
Sayyidah Aminah mulai tanggal 1 hingga malam tanggal 12 Rabiul Awwal malam
kelahiran Al-Musthofa Muhammad saw.
Pada Malam Pertama (ke 1) :
Allah
swt melimpahkan segala kedamaian dan ketentraman yang luar biasa sehingga
beliau (ibunda Nabi Muhammad saw), Sayyidah Aminah merasakan ketenangan dan
kesejukan jiwa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.
Pada malam ke 2 :
Datang
seruan berita gembira kepada ibunda Nabi Muhammad saw yang menyatakan dirinya
akan mendapati anugerah yang luar biasa dari Allah swt.
Pada malam ke 3 :
Datang
seruan memanggil “Wahai Aminah… sudah dekat saat engkau melahirkan Nabi yang
agung dan mulia, Muhammad Rasulullah saw yang senantiasa memuji dan bersyukur
kepada Allah swt.”
Pada malam ke 4 :
Sayyidah
Aminah mendengar seruan beraneka ragam tasbih para malaikat secara nyata dan
jelas.
Pada malam ke 5 :
Sayyidah
Aminah bermimpi dengan Nabi Allah Ibrahim as.
Pada malam ke 6 :
Sayyidah
Aminah melihat cahaya Nabi Muhammad saw memenuhi alam semesta.
Pada malam ke 7 :
Sayyidah
Aminah melihat para malaikat silih berganti saling berdatangan mengunjungi
kediamannya membawa kabar gembira sehingga kebahagiaan dan kedamaian semakin
memuncak.
Pada malam ke 8 :
Sayyidah
Aminah mendengar seruan memanggil dimana-mana, suara tersebut terdengar dengan
jelas mengumandangkan “Bahagialah wahai seluruh penghuni alam semesta, telah
dekat kelahiran Nabi agung, Kekasih Allah swt Pencipta Alam Semesta.”
Pada malam ke 9 :
Allah
swt semakin mencurahkan rahmat belas kasih sayang kepada Sayyidah Aminah
sehingga tidak ada sedikitpun rasa sedih, susah, sakit, dalam jiwa Sayyidah
Aminah.
Pada malam ke 10 :
Sayyidah
Aminah melihat tanah Tha’if dan Mina ikut bergembira menyambut kelahiran
Baginda Nabi Muhammad saw.
Pada malam ke 11 :
Sayyidah
Aminah melihat seluruh penghuni langit dan bumi ikut bersuka cita menyongsong
kelahiran Sayyidina Muhammad saw.
Pada malam ke-12 (Detik-detik kelahiran)
Malam
detik-detik kelahiran Rasulullah, tepat tanggal 12 Rabiul Awwal jam 2 pagi. Di
malam ke 12 ini langit dalam keadaan cerah tanpa ada mendung sedikitpun. Saat
itu Sayyid Abdul Muthalib (kakek Nabi Muhammad saw) sedang bermunajat kepada
Allah swt di sekitar Ka’bah. Sayyidah Aminah sendiri di rumah tanpa ada seorang
pun yang menemaninya.
Tiba-tiba
beliau, Sayyidah Aminah melihat tiang rumahnya terbelah dan perlahan-lahan
muncul 4 wanita yang sangat anggun, cantik, dan jelita diliputi dengan cahaya
yang memancar berkemilau serta semerbak harum memenuhi seluruh ruangan.
Wanita
pertama datang berkata,”Sungguh berbahagialah engkau wahai Aminah, sebentar
lagi engkau akan melahirkan Nabi yang agung, junjungan semesta alam. Beliaulah
Nabi Muhammad saw. Kenalilah aku, bahwa aku adalah istri Nabi Allah Adam as,
ibunda seluruh umat manusia., aku diperintahkan Allah untuk menemanimu.”
Kemudian
datanglah wanita kedua yang menyampaikan kabar gembira, “Aku adalah istri Nabi
Allah Ibrahim as diperintahkan Allah swt untuk menemanimu.”
Begitu
pula menghampiri wanita yang ketiga,”Aku adalah Asiyah binti Muzahim,
diperintahkan Allah untuk menemanimu.”
Datanglah
wanita ke empat,”Aku adalah Maryam, ibunda Isa as menyambut kehadiran putramu
Muhammad Rasulullah.”
Sehingga
semakin memuncak rasa kedamaian dan kebahagiaan ibunda Nabi Muhammad saw yang
tidak bisa terlukiskan dengan kata-kata. Keajaiban berikutnya Sayyidah Aminah
melihat sekelompok demi sekelompok manusia bercahaya berdatangan silih berganti
memasuki ruangan Sayyidah Aminah dan mereka memanjatkan puji-pujian kepada
Allah swt dengan berbagai macam bahasa yang berbeda.
Detik
berikutnya Sayyidah Aminah melihat atap rumahnya terbuka dan terlihat oleh
beliau bermacam-macam bintang di angkasa yang sangat indah berkilau saling
beterbangan.
Detik
berikutnya Allah bangun dari singasanaNya dan memerintahkan kepada Malaikat
Ridwan agar mengkomandokan seluruh bidadari syurga agar berdandan cantik dan
rapih, memakai segala macam bentuk perhiasan kain sutra dengan bermahkota emas,
intan permata yang bergemerlapan, dan menebarkan wangi-wangian syurga yang
harum semerbak ke segala arah. lalu trilyunan bidadari itu dibawa ke alam dunia
oleh Malaikat Ridwan, terlihat wajah bidadari itu gembira.
Lalu
Allah swt memanggil : “Yaa Jibril… serukanlah kepada seluruh arwah para nabi,
para rasul, para wali agar berkumpul, berbaris rapih, bahwa sesungguhnya
Kekasihku cahaya di atas cahaya, agar disambut dengan baik dan suruhlah mereka
mnyambut kedatangan Nabi Muhammad saw.
Yaa
Jibril… perintahkanlah kepada Malaikat Malik agar menutup pintu-pintu neraka
dan perintahakan kepada Malaikat Ridwan untuk membuka pintu-pintu syurga dan
bersoleklah engkau denagn sebaik-baiknya keindahan demi menyambut kekasihKu
Nabi Muhammad saw.
Yaa
Jibril… bawalah trilyunan malaikat yang ada di langit, turunlah ke bumi,
ketahuilah KekasihKu Muhammad saw telah siap untuk dilahirkan dan sekarang tiba
saatnya Nabi Akhiruzzaman.”
Dan
turunlah semua malaikat, maka penuhlah isi bumi ini dengan trilyunan malaikat.
Lalu ibunda Rasulullah saw di bumi, beliau melihat malaikat itupun berdatangan
membawa kayu-kayu gahru yang wangi dan memenuhi seluruh jagat raya. Pada saat
itu pula mereka semua berdzikir, bertasbih, bertahmid, dan pada saat itu pula
datanglah burung putih berkilau cahaya mendekati Sayyidah Aminah dan
mengusapkan sayapnya pada Sayyidah Aminah, maka pada saat itu pula lahirlah
Muhammad Rasulullah saw dan tidaklah Sayyidah Aminah melihat kecuali cahaya,
tak lama kemudian terlihatlah jari-jari Nabi Muhammad saw bersujud kepada Allah
seraya mengucapkan, “Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Walhamdulillahi katsira,
wasubhanallahibukratan wa asiilaa.”
Semakin
memuncaklah kegembiraan seluruh alam dunia dan semesta dan terucaplah “Yaa Nabi
Salam Alaika… Yaa Rasul Salam Alaika… Yaa Habib Salam Alaika… Shalawatullah
Alaika.. ”
Matanya
bagaikan telah dipakaikan sifat mata, senyum indah terpancar dari wajahnya dan
hancurlah berhala-berhala dan bergembiralah semua alam semesta menyambut
kelahiran Nabi yang mulia…
Baca Juga: Umar Bin Khatab
0 comments:
Post a Comment